Sistem
Informasi Geografis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue
Berbasis Web Di kota jogja
1211510373 –
Amin Jaeni . UTS JWP
1. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue merupakan jenis penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia. Kota Jogja merupakan salah satu wilayah yang pada setiap tahunnya mengalami peningkatan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue yang cukup pesat. Peningkatan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja ini sangat ditentukan oleh kebijakan yang diambil oleh lembaga yang terkait, terutama Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan pun merupakan salah satu dinas yang berada pada lingkungan pemerintahan Kota Jogja yang bertugas menangani penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue. Dinas ini pun telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja. Prediksi kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja, masih diolah secara manual dengan penyajian masih terbatas dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan penyajian dalam bentuk peta belum dilakukan. Salah satu teknologi penyampaian informasi berbasis Web adalah GIS (Geographic Information System) atau sistem informasi geografis berbasis web dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja. Melalui WebGIS yang dibangun, pengaksesan informasi tentang Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja dapat dilakukan dengan lebih mudah. Selain itu, WebGIS yang dibangun juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencegah kejadian luar biasa (KLB) dari penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Jogja.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah bagaimana
GIS ini dapat diterapkan untuk membangun
sebuah Geography Information System Penyebaran Berbasis Web di Wilayah Kota
Jogja sehingga dapat menampilkan peta tematik sebaran DBD beserta informasi
yang diperlukan.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan
dari dibangunnya GIS sebaran DBD di wilayah kota Jogja ini adalah
a.
Mempermudah instansi terkait yaitu dinas kesehatan kota Jogja dalam menyampaikan informasi penyebaran DBD
ke masyarakat.
b. Menyampaikan data informasi DBD beserta
kenampakan geografis berupa peta tematik dan grafik perkembangannya.
c. Membantu masyarakat dalam mencari dan mengetahui daerah sebaran DBD di wilayah kota Jogja dan kenampakan geografis di wilayah hingga tingkat
kelurahan dan kecamatan di kota Jogja.
4. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Aplikasi sistem informasi yang dibuat ini
terfokus pada informasi penyebaran penyakit DBD di wilayah Kota Jogja.
b. Lingkup daerah survei sebagai pembuatan aplikasi
adalah Kota Jogja.
c. Aplikasi berbasis web ini menunjukkan tingkat
persebaran jumlah kasus Demam Berdarah Dengue dari tahun 2010 sampai
2016.
5. Tinjauan Pustaka
Demam dengue
(Dengue fever, DF) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak
remaja atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot dan/atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan
limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan
bola mata, rasa mengecap yang terganggu, trombositopenia ringan dan
bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan. (Hendarwanto, 1996). Demam berdarah dengue/DBD (Dengue
henorrhagic fever, DHF), adalah suatu penyakit trombositopenia infeksius
akut yang parah, sering bersifat fatal, penyakit febril yang disebabkan virus
dengue. Pada DBD terjadi pembesaran plasma yang ditandai hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan tubuh, abnormalitas hemostasis,
dan pada kasus yang parah, terjadi suatu sindrom renjatan kehilangan protein
masif (Dengue shock syndrome), yang dipikirkan sebagai suatu proses
imunopatologik (Halstead, 2007). Menurut Aronoff (1989), sistem informasi
geografis adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Sistem Informasi
Geografis (SIG) dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis
objek-objek dan fenomena di mana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis.
6. Rancangan Layar
Halaman Menu Utama
Halaman Input Data DBD
0 komentar:
Posting Komentar